Rekayasa nilai adalah suatu metode untuk mengatasi penggunaan biaya yang tidak diperlukan. Suatu teknik yang telah diuji dapat dicari dengan pendekatan sistematik yaitu keseimbangan terbaik antara performansi dan biaya. Pendekatan sistematik pada rekayasa nilai disebut dengan Rencana Kerja (Job Plan). Rencana kerja dari rekayasa nilai merupakan kerangka dimana teknik-teknik saling terkait satu sama lain. Keterkaitan ini dapat dikelompokan dalam beberapa tahap, dimana pada masing-masing tahap dapat diterapkan teknik-teknik yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Agar proses perencanaan rekayasa nilai lebih efisien maka suatu tahap dapat diulangi beberapa kali samapai didapatkan hasil yang diinginkan. Kegiatan ini dapat dipublikasikan pada proyek konstruksi dengan meninjau pada optimalisasi biaya tanpa mengurangi nilai kekuatan dari sebuah struktur agar fungsi dari konstruksi tersebut masih dapat terlaksana walaupun menggunakan beberapa alternatif lain.
Tempat parkir yang terbuat dari beton bertulang. Penggunaan konstruksi beton pada bagian sloof dan kolom. Atap menggunakan rangka galvalum dan penutupnya menggunakan asbes. Pembatasan area parkir menggunakan dinding batu bata setinggi 1 meter. Pintu keluar dan masuk area parkir dalam satu tempat namun dipisahkan oleh tali dan loket.
Membedakan antara pekerjaan basic dan sekunder
No Pekerjaan Harga Fungsi
Basic Sekunder
1 Persiapan Rp5,000,000.00
2 Mobilisasi Rp2,500,000.00
3 Galian Tanah Rp3,000,000.00
4 Pek. Pondasi Rp6,500,000.00
5 Pek. Sloof Beton Rp5,000,000.00
6 Pekerjaan Kolom Beton Rp10,000,000.00
7 Pekerjaan Atap Beton Rp5,000,000.00
8 Pekerjaan Bekisting Rp10,000,000.00
9 Pekerjaan Pagar Rp4,500,000.00
10 Pekerjaan Stoper Rp2,500,000.00
11 Pekerjaan Listrik Rp3,000,000.00
12 Pekerjaan Lain-lain Rp5,000,000.00
13 Pekerjaan Pembersihan Rp2,500,000.00
Alasan penentuan basic dan sekunder :
Mobilisasi tenaga kerja tidak tinggal di lokasi proyek, karena pelaksanaan proyek hanya dilakukan pada siang hari. Sehingga tidak perlu dibuat direksi kect. Mobilisasi peralatan sudah tercantum pada tiap item pekerjaan masing-masing.
Pekerjaan Atap Beton dapat diganti dengan alternatif yang lain, yaitu dengan menggunakan rangka galvalum dan penutup asbes. Lahan parkir hanya satu lantai.
Pekerjaan Pagar menggunakan pasangan batu bata plesteran yang diperkirakan harganya jauh lebih murah.
Pekerjaan Stopper dapat dilakukan hanya dengan pembuatan polisi tidur pada pintu masuk dan keluar. Sehingga biaya yang tercantum di atas dapat dihemat.
Pekerjaan Lain-lain itemnya tidak jelas. Sehingga pengurangan biaya yang dikeluarkan mungkin terjadi.
Pekerjaan Pembersihan dapat di saving apabila dalam pelaksanaan proyek diberlakukan peraturan untuk menjaga kebersihan ( merapikan alat yang telah dipakai, membuang material yang sudah tidak diperlukan, dll).
Perhitungan :
Jumlah biaya awal = Rp. 64.500.000,-
Jumlah biaya sekunder = Rp. 25.000.000.-
Jumlah penggantian alternatif = Rp. 6.000.000,-
Maka biaya sekunder menjadi = Rp. 25.000.000.- – Rp. 6.000.000,-
= Rp. 19.000.000,-
Esteem Value = Rp.64.500.000,- – Rp. 19.000.000,-
= Rp.45.500.000,-
Cost = Rp. 64.500.000,-
Worth = Rp.45.500.000,-
Ratio = = = 1,42
Kesimpulan proyek layak dilakukan VE
Saving yang diperoleh Rp.19.000.000,-
Minggu, 03 Mei 2009
Tahap Kreatif
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan :
1. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
- Dinding palimanan (dapat dihilangkan)
- Penggunaan dinding super panel, hemat waktu dan tenaga
- Dinding mainan di atas kolom (dapat dihilangkan)
- Rabatan lantai ketebalan dapat dikurangi menjadi 3 cm
- Rabatan keliling menjadi 5 cm
- Lantai menggunakan tegel biasa
2. Pekerjaan Kusen dan Platfond
- Pintu ruang kelas diganti dengan pintu dorong kecil
- Platfond diganti dengan triplek
3. Rangka atap dan penutup
- Reng jati diubah dengan kamper
4. Pekerjaan Pengecatan
- tembok dicat biasa
- plitur pintu kayu dihilangkan
Langganan:
Postingan (Atom)